Pages

Subscribe:

Selasa, 29 November 2011

Tobatnya Seorang Pelacur - kisah religi - part2

Dalam renugan itu,
...."Andaikata aku dapat kawin dengan dia, pastilah aku bisa dipimpinnya untuk beribadah yang lebih baik."


Kisah yang lalu ...
Adapun keadaan pelacur itu, sepeninggal santri tersebut, jauh berbeda dari sebelumnya...

Biasanya ia tidak pernah berpikir tentang dosa dan maksiat. Ia hanya tahu bersenang-senang saja. Tetapi berkat pergaulannya yang sangat singkat dengan pemuda ahli ibadah tadi, tumbuh rasa takut yang membesar dari waktu ke waktu. Dalam batinnya ia berkata sendiri:
"Laki-laki itu baru sekali mau berbuat dosa, dia sudah ketakutan seperti itu. Padahal aku sudah berlaku hina sejak bertahun-tahun lamanya. Berapa dosa yang telah kulakukan? Mustinya aku harus lebih takut daripada dia, karena Tuhan yang ditakuti adalah Tuhanku juga."
Dengan pikiran-pikiran semacam itu, akhirnya perempuan tersebut berhenti dari pekerjaannya. Ia bertobat sama sekali. Pintu rumahnya selalu terkunci, dan pakaian-pakaian yang merangsang dibuangnya. Dengan tekun dia beribadah siang dan malam, mendekatkan diri kepada Allah yang telah ditinggalkannya selama ini.
Dalam pada itu ingatannya tidak pernah lepas dari pemuda alim yang menaklukkannya. Ia berpikir, "Andaikata aku dapat kawin dengan dia, pastilah aku bisa dipimpinnya untuk beribadah yang lebih baik."
Karena tekadnya sangat kuat untuk menemukan pemuda itu, maka ia pun bersiap-siap mengadakan perjalanan jauh. Dikumpulkannya harta benda serta kekayaannya. Bujang-bujangnya diperintahkan untuk mengawalnya. Maka hari itu pula kafilah tersebut berangkat, mencari kampung tempat si alim muda.
Sesudah menempuh jarak berhari-hari, sampailah mereka di kampung yang dituju. Seseorang memberi kabar kepada si alim, bahwa ada seorang tamu mencainya. Alim itu keluar menyongsong tamu yang dimaksud.
Begitu bertemu dengan si alim tersebut, dari sangat gembiranya, perempuan itu buru-buru membuka cadar yang menutupi wajahnya. Alim itu terpekik kaget. Tergambar kembali ingatan lamanya, pada saat ia hampir terjerumus melakukan dosa besar. Dia takut kepada Allah, dan dia malu, malu sekali. Saking terperanjat dan tidak disangka-sangka dari semula, putuslah urat jantungnya, sehingga ia terjatuh dan meninggal saat itu juga.
Perempuan itu menjerit sedih. Dengan cepat ia menubruk si alim. Namun nyawanya telah lepas sama sekali. Ia pun menangis menyesali dirinya. Mengapa musibah ini terjadi, padahal kedatangannya dengan maksud baik?
Dengan biaya ditanggung seluruhnya oleh perempuan itu, mayat si alim dikuburkan baik-baik. Setelah selesai masa berkabung, perempuan tersebut lantas berkata:
"Saudara-saudara sekalian, kedatangan saya kemari sebetulnya ingin menjadi istri almarhum. Tapi ternyata takdir lebih berkuasa. Karena itu, apakah kiranya dia punya saudara laki-laki yang mau memperistrikan saya?"
Orang-orang menjawab, "Ada, dia punya abang, belum beristri. Dia orang yang saleh, cuma kelewat miskin."
Perempuan itu menjawab, "Itu tidak jadi soal. Hartaku cukup untuk menjamin makan kami berdua sampai mati."
Maka kawinlah bekas pelacur itu dengan abang si alim. Mereka hidup bahagia sampai tua, dan dari perkawinan mereka lahir tujuh orang anak laki-laki. Ketujuh orang anaknya itu jadi nabi dalam kaum Bani Israil.

Hal ini sejalan dengan janji Allah bahwa semua dosa, betatapun besar dan kejinya, pasti akan diampuni oleh Allah, kecuali dosa menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, baik di dalam peribadatan maupun pada waktu memohon doa. Sebab menyekutukan Allah sama artinya dengan menfitnah Allah dan menuduh seolah-olah Allah tidak punya daya dan kuasa apabila tidak dibantu oleh sekutu-sekutu-Nya.
Sedangkan dosa yang dilakukan oleh pelacur yang bertobat itu adalah dosa Adami, dosa yang dikerjakan dengan menyesali perbuatannya dan mengakui kekejiannya, serta dilakukan karena dorongan hawa nafsu, bukan dengan niat menentang hukum dan peraturan-peraturan Allah.

- The End -

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ceritanya bagus... tapi kita harus hati-hati soal kebenarannya. karena banyak hikayat yang berisi israiliyat... memutarbalikkan fakta dan menceritakan sebuah kisah yang menarik namun mengandung makna pendangkalan akidah. sepanjang yang saya tahu, cerita ini adalah karangan kaum israil alias israiliyat. bukankah sangat aneh dan sangat perlu dipertanyakan kalau dari seorang rahim perempuan pelacur terlahir nabi tujuh orang? nabi dan rasul itu maksum, bukan hanya dia, tapi juga keturunannya, kecuali bagi mereka yang benar-benar disesatkan Allah SWT.

Posting Komentar